Durasi : 3 JP
Moda: Mandiri
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)
Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi Anda untuk menunjukkan pemahaman Anda mengenai keseluruhan materi. Anda diberi kesempatan untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang Anda hadapi.
Apa saja bahan, alat atau pihak yang Anda butuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa jurnal monolog.
Anda diminta untuk membuat sebuah jurnal monolog (diskusi dengan diri sendiri). Jurnal ini dapat berupa blog-tulisan naratif maupun sebuah video atau audio yang merekam Anda menyampaikan sendiri konten berdurasi 3-5 menit, sesuai pertanyaan panduan berikut ini.
Panduan Pertanyaan/Guiding Questions:
- Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
- Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
- Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
- Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.
No. | Tugas | Ada (A) / Tidak Ada (TA) |
1 | Isi:Apa rencana ke depan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana Anda bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan Anda? Siapa yang akan membantu atau mendampingi Anda? |
|
2 | Isi: Bagaimana Anda akan menerapkan pengambilan keputusan seperti ini pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? |
|
3 | Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda? |
|
4 | Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan? |
Unggah hasil jurnal monolog Anda sesuai dengan petunjuk dibawah ini.
- Jika jurnal yang Anda buat berupa tulisan naratif, silahkan salin tulisan Anda pada kolom Text online yang telah disediakan.
- Jika jurnal yang Annda buat berupa video, silakan unggah rekaman video ke google drive milik Anda, kemudian salinn tautan rekaman video tadi di Text online yang telah disediakan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa tautan google drive Anda sudah diset Shared/Dibagikan.
Sebagai seorang pendidik seringkali dihadapi
dengan kondisi dimana kita mengalami dua pilihan yang sangat berat. Hal
menjadikan kita sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki pengambilan
keputusan yang tepat dan benar dengan minimal resiko, tetap berusaha mencari win-win
solution tanpa melanggar ketentuan dan peraturan yang ada serta tetap
berpihak pada peserta didik pada suatu masalah yang sedang kita hadapi.
Melalui Calon Guru Penggerak dalam modul 3.1 kita
mempelajari dilema etika dan bujukan moral yang diharapkan kita semua dapat menggunakannya
sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari ketika akan mengambil keputusan
sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Ini merupakan ilmu baru yang sangat bermanfaat
bagi diri saya dimana saya memiliki berbagai pertimbangan dan cara yang tepat
untuk mengambil keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pihak
yang memiliki kepentingan. Bukan hanya ilmu itu saja bahkan di pendidikan calon
guru penggerak ini saya memperoleh pembelajaran yang benar-benar berpihak
kepada murid sehingga apa yang kita lakukan benar-benar untuk kebutuhan murid.
Pengetahuan yang saya dapatkan dalam pendidikan
calon guru penggerak rencana akan saya transfer ke rekan-rekan sejawat di SMK
Negeri 1 Karanganyar baik jika diberi kesempatan secara formal ataupun secara
informal. Melalui desiminasi yang sudah diberikan secara formal dari Kepala
Sekolah kepada saya dan rekan rekan calon guru penggerak lainnya untuk
menyampaikan hasil dari pelatihan ataupun melalui komunitas praktisi yang sudah
saya bentuk disekolah. Selain itu melalui forum MGMP Multimedia Kabupaten Karanganyar
yang mana saya dipercaya sebagai Ketua MGMP juga akan saya bagi ke rekan-rekan
dalam forum MGMP tersebut melalui pertemuan-pertemuan yang akan kami lakukan.
Juga mengemban amanat yang diberikan Kepala Sekolah kepada saya sebagai Ketua
Kompetensi Keahlian Multimedia, melalui rekan-rekan di kompetensi keahlian
Multimedia baik secara rapat program atau keseharian dengan tujuan membagi pengetahuan
dari kegiatan calon guru penggerak yang sudah saya ikuti.
Dalam pengambilan keputusan ketika menjadi
pemimpin pembeljaran disekolah maupun dilingkungan sekitar kita harus
memperhatikan permasalahan yang kita hadapi termasuk dalam dilema etika atau
bujukan moral. Setelah itu kita harus mengidentifikasi jenis dilema berdasarkan
4 pradigma (individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan,
kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka panjang), baik itu dilema
yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri. Kemudian saya juga harus bersikap
reflektif, kritis, kreatif dan terbuka dalam menganalisa dilema tersebut.
Setelah itu saya harus mengambil 1 dari 3 prinsip dalam pengambilan keputusan
yang memuat unsur dilema etika antara Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis
Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Perlu diingat bahwa setiap keputusan yang
akan diambil akan ada konsekuensi yang mengikutinya maka dalam pengambilan
keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan dan
berpihak pada murid. Untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dikenal
dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan mengingat keputusan yang akan
kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran berkaitan dengan berbagai pihak yang
memiliki kepentingan, langkah-langkah tersebut yaitu :
1.
Mengenali nilai-nilai
yang saling bertentangan dalam suatu permasalahan yang kita hadapi apakah
benar-benar berhubungan dengan aspek moral bukan sekedar berhubungan dengan
sopan santu dan norma sosial.
2.
Sebagai pemimpin
pembelajar menentukan siapa yang terlibat dalam permasalahan atau kasus
tersebut juga merupakan hal yang tidak terpisahkan, dilema siapakah ini? Jika permasalahan
tersebut bukan termasuk dilema kita, jangan kita menjadi tidak peduli, karena
permasalahan yang menyangkut aspek moral, kita semua harus merasa terpanggil
untuk menyelesaikan.
3.
Mengumpulkan fakta dalam
pengambilan keputusan yang lengkap juga turut mendukung dalam pengambilan
keputusan mengenai apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu
terkuak, apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka
mengatakannya dikarenakan dilema etika tidak bersifat teoritis namun ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi situasi tersebut. Kita juga harus
menganalisa hal-hal apa saja yang berpotensi terjadi dimasa mendatang.
4.
Pengujian benar atau
salah dari dilema yang dihadapi diantaranya melalui langkah Uji Legal, Uji
Regulasi/Standar Profesi, Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panutan/Idola
5.
Pengujian paradigma
benar lawan benar antara Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan
(truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
paradigma ini penting dalam melakukan identifikasi karena bukan hanya
mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman bahwa situsai yang dihadapi
benar-benar mempertentangkan dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama pentingnya.
6.
Menerapkan prinsip
resolusi mana yang akan digunakan Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7.
Dalam mengambil
keputusan seringkali terdapat 2 pilihan maka kita perlu mengambil penyelesaian
yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya atau disebut dengan investigasiopsi
trilema.
8.
Akhirnya kita sampai
pada membuat keputusan dimana keputusan yang membutuhkan keberanian secara
moral untuk melaksanakannya.
9.
Merefleksikan dari
keputusan yang diambil sebagai pelajaran untnuk kasus-kasus selanjutnya.
Dalam menerapkan langkah-langkah tersebut, saya
akan berusaha semaksimal mungkin memecahkan suatu masalah yang ada dilingkungan
sekolah dan sekitar saya dengan memperhatikan 9 langkah-langkah yang ada dalam
modul ini, dimulai dari ketika saya menyelesaikan dalam mempelajari modul yang
saya peroleh ini.
Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran ketika menerapkan atau menjalankan pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran dalam lingkungan sekolah saya akan meminta pendampingan
dan pendapat dari Kepala Sekolah serta rekan-rekan calon guru penggerak
disekolah untuk menentukan langkah-langkah yang saya ambil sudah tepat dan
efektif.
Perencanaan kedepan dalam penerapan pengambilan
keputusan dilema etika itulah yang akan saya gunakan selanjutnya sebagai
pemimpin pembelajaran. Efektifitas dalam pengambilan keputusan yang sudah
diputuskan dilihat dari refleksi setelah kita melakukan pengambilan keputusan
dan bagaimana supaya semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan atau kita
tidak berpihak sebelah karena pengambilan keputusan yang tepat adalah kita
mencari solusi terbaik bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar. Dengan
adanya pendampingan dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan calon guru penggerak
saya yakin dapat melaksanakan pengambilan keputusan dengan baik dan benar
dengan tidak menlanggar ketentuan dan peraturan yang berlaku serta tetap
berpihak pada murid.
No comments:
Post a Comment