Durasi: 2 JP
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini:
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Panduan Refleksi Terbimbing
Pada hari dan waktu yang ditentukan, Anda akan melakukan refleksi dari perjalanan belajar Anda di modul ini. Refleksi dilakukan secara mandiri pada LMS. Fasilitator akan memberikan tanggapan terhadap refleksi masing-masing. Refleksi tersebut meliputi pengetahuan baru, keterampilan baru, wawasan baru, kesadaran baru yang Anda dapatkan dari proses pembelajaran di kelas, latihan membuat keputusan, kegiatan berbagi/sharing, diskusi kelompok, dan lain-lain.
Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan panduan yang digunakan dalam sesi refleksi.Dari delapan pertanyaan yang ada, pilihlah minimal empat pertanyaan sebagai bahan refleksi Anda.
- Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
- Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
- Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
- Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?
- Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
- Adakah nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua anda atau bahkan kakek nenek buyut Anda yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat dimana Anda tinggal? Bagaimana Anda sebagai seorang guru akan menggunakannya untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan?
Dilema Etika Individu vs masyarakat
1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Jawab:
Pada modul 3.1 ini saya mendapatkan pemahaman tentang Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Mulai dari konsep tentang Dilema Etika dan Bujukan Moral, 4 Paradigma Pengambilan Keputusan, 3 Prinsip Pengambilan Keputusan, dan 9 Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan.
Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Ketika kita menghadap situasi dilema etika akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tangung jawab, dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika bisa dikategorikan sebagai menjadi:
a) Individu lawan masyarakat (individual vs community)
b) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
c) Kebenaran lawan kesetiaan (Truth vs loyalty)
d) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Kemudian terdapat 3 prinsip yang dapat menjadi dasar berpikir ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan yang penuh tantangan pada situasi dilema etika, yaitu:
a) Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
b) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
c) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Panduan dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat dilakukan:
a) Menentukan nilia-nilai yang saling bertentangan.
b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut.
c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut.
d) Pengujian benar atau salah, yang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: Uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesi, Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panutan/Idola
e) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
f) Melakukan Prinsip Resolusi
g) Investgasi Opsi Trilema
h) Buat Keputusan
i) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Bahwa 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin termapil dalam pengambilan keputusan. Hal terpenting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.
Hal yang diluar dugaan menurut saya adalah: keputusan tersebut diambil dari sudut pandang siapa tokoh yang mengambil keputusan dalam permasalahan yang terjadi dan siapakah tokoh yang mengalami sangat mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.
Jawab:
Saya punya sebuah pengalaman cukup menarik ketika berhadapan pada sebuah situasi dilema etika sebagai seorang yang terpilih untuk melakukan presentasi dalam acara gebyar KPTK dari pelatihan Upskilling yang dilakukan dan harus menjadi proktor utama dalam kegiatan seleksi P3k tahap2.
Paradigma dilema etika yang ada pada kasus ini adalah: Individu vs Masyarakat (individual vs community).
Individu disini adalah panggilan yang saya alami untuk melakukan presentasi atas terpilihnya saya sebagai salah satu kandidat gebyar KTKP yang diselenggarakan oleh kemdikbud di Makkasar dari serangkaian kegiatan Upskilling dan reskiling yang sudah dilakukan juga sebagai penentu karier yang akan saya tempuh melawan kepentingan masyarakat sebagai proktor utama dalam pelaksanaan seleksi P3K.
Prinsip penyelesaian yan dipilih adalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking).
9 Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan:
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan:
Menghadiri panggilan presentasi pada kegiatan yang dinantikan untuk mendukung karier dan menjadi proktor uatama untuk seleksi P3K.
2. Menentukan siap-siapa yang terlibat dalam kasus ini :
Saya dan kepanitiaan seleksi P3K di sekolah
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut:
a. Saya mendapat panggilan untuk mengikuti gebyar KPTK dari kegiatan Upskiling dan Reskiling yang sudah dilaksanakan
b. Kegiatan tersebut bisa menjadi penunjang karier dan angka kredit yang bersangkutan
c. Pada saat bersamaan juga terpilih sebagai ketua proktor utama dalam kegiatan seleksi P3k yang diadakan di sekolah
4. Pengujian Benar atau Salah:
UJI LEGAL (Tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi dalam kasus ini namun ada situasi yang terjadi adalah benar lawan benar)
UJI REGULASI/STANDAR PROFESIONAL (Tidak ada pelanggaran peraturan atau kode etik di dalam kasus ini)
UJI INTUISI (Keberangkatan menghadiri kegiatan Gebyar KPTK yang dinanti nantikan dari rangkaian kegiatan yang sudah diikuti tetapi tidak bisa menjalankan kegiatan sebagai proktor utama dalam seleksi P3K).
UJI PUBLIKASI (Saya tidak keberatan jika keputusan yang saya ambil dalam kasus ini dipublikasikan dan viral di media massa. Saya merasa bahwa keputusan tersebut sudah dipertimbangkan sesuai konsep pengambilan dan pengujian keputusan).
UJI PANUTAN/IDOLA (Jika idola/panutan saya diminta untuk mengambil keputusan sehubungan dengan kasus ini, maka saya yakin ia juga akan memberikan keputusan yang sama dengan keputusan saya. Saya akan melaksanakan tugas sebagai Proktor Utama dan tidak berangkat ke kegiatan Gebyar KPTK meskipun itu mendukung karir dan angka kredit yang ingin saya gunakan.
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
Paradigma yang ada dalam kasus ini adalah: Individu lawan masyarakat (individual vs community)
6. Melakukan Prinsip Resolusi:
Prinsip yang dipilih untuk mengambil keputusan pada kasus saya adalah: Individu lawan masyarakat (individual vs community)
7. Investigasi opsi Trilema.
Investigasi Opsi Trilema pada kasus ini adalah: saya akan menyarankan kepada diri saya untuk melaksanakan tugas sebagai proktor utama P3K Jateng dan tidak mengikuti kegiatan Gebyar Upskiling.
8. Buat Keputusan.
Saya akan melaksanakan tuags sebagai Proktor Utama seleksi P3K dan tidak menuju ke Kegiatan Gebyar KPTK
9. Lihat Keputusan dan refleksikan:
Keputusan yang diambil sudah berdasarkan pertimbangan terhadap beberapa aspek, nilai, dan kepentingan. Pertimbangan yang dilibatkan dalam keputusan ini bukan hanya satu kondisi saja, namun ada beberapa kondisi yang mendasarinya. Oleh karena itu wakil kepala sekolah merasa bahwa keputusan ini adalah keputusan yang baik dan tepat.
3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Jawab:
Sebelum mempelajari modul ini sebenarnya saya sudah cukup sering melakukan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral etika. Namun keputusan yang saya ambil ketika itu hanyalah berdasarkan naluri dan intuisi yang dimiliki serta dirasakan pada saat pengambilan keputusan, belum didasarkan kepada 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan seperti yang dipelajari pada modul 3.1 ini. Setelah mengenal modul 3.1 saya sudah lebih mampu mengambil sebuah keputusan sesuai dengan prinsip pengambilan keputusan serta dengan terlebih dahulu melaksanakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
4. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak dari mempelajari modul ini adalah saya mulai paham apa yang harus saya lakukan sebelum mengambil sebuah keputusan dan pertimbangan-pertimbangan apa saja yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Bedanya dengan sebelum mempelajari modul ini adalah dulu keputusan saya buat kadang hanya berdasarkan feeling saya saja, hanya berdasarkan sudut pandang saya saja, emosi kadang malah lebih dominan dalam pengambilan keputusan saya. Setelah mempelajarinya saya mulai paham apa yang saya lakukan dulu kurang tepat, keputusan perlu diambil dalam kesadaran penuh bukan atas dasar emosi. Dalam pengambilan keputusan juga perlu mempertimbangkan berbagai hal yang akan membantu pemecahan masalah. Keputusan yang dibuat diharapkan mampu diterima menguntungkan kedua belah pihak nantinya.
No comments:
Post a Comment