Jurnal Refleksi Minggu 19
Model 2: DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning)
ANDI SAPUTRO, S.Kom
CGP ANGKATAN 4 Kabupaten Karanganyar
Description
Pada minggu kesembilan belas ada beberapa
aktivitas pembelajaran yang harus dilalui calon guru penggerak termasuk saya
dimulai dari :
3.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Pengambilan
Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran ini memiliki
tujuan agar CGP berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan
keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan. Dalam kegiatan
ini saya bersama rekan CGP lainnya diminta dapat kerja bersama (berkolaborasi),
untuk mencapai tujuan bersama yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yang
bijaksana, cekatan dan mandiri di sekolah/lingkungan masing-masing dalam keterampilan
pengambilan keputusan yang memiliki unsur dilema etika. Selanjutnya, unggah
hasil kerja kelompok (dalam format presentasi) di sini, sesuai dengan petunjuk
pengiriman hasil yang telah disediakan. Dalam pengerjaan sudah ditentutkan
rubrik yang harus dilengkapi sebagai berikut :
Kualitas
isi materi studi kasus pilihan (Bobot: 50%) |
Pemilihan studi kasus tidak
mengandung unsur dilema etika atau tidak jelas unsur dilema etikanya.
Pemilihan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengujian kurang tampak atau
semua/salah satu tidak ada sama sekali. 1points |
Pemilihan studi kasus sudah ada
namun unsur dilema etika masih kurang jelas. Pemilihan paradigma/ prinsip dan
9 langkah pengujian tampak, namun belum merupakan suatu kesatuan yang utuh. 1points |
Pemilihan studi kasus sudah
baik dan mengandung unsur dilema etika; pemilihan paradigma, prinsip serta 9
langkah pengujian tampak dan tersaji dengan baik. Secara keseluruhan
penyajiannya runtut dan komprehensif. 3points |
Pemilihan studi kasus sangat
baik dan tepat, mengandung unsur dilema etika; pemilihan paradigma, prinsip
yang dianut serta 9 langkah pengujian telah tampak dan disajikan dengan
sangat baik. Ada unsur refleksi dari hasil pengujian yang menarik dan/atau
mengandung unsur tak terduga. Penyajiannya utuh, runtut, komprehensif dan
mudah diikuti. 4points |
Efektivitas
penyampaian/penyajian studi kasus (Bobot: 25%) |
Penyampaian kelompok masih
sangat kurang. Sepertinya kurang persiapan dan tidak terlihat bentuk kerja
sama antara anggota kelompok. Hanya 1-2 orang yang dominan berbicara, dan
yang lain tampak tidak menguasai materi atau kurang aktif. 1points |
Penyampaian kelompok sudah bisa
dilakukan, namun tampak belum utuh atau kurang persiapan. Belum tampak
kekompakan anggota kelompok dan proyeksi vokal setiap anggota kelompok belum
merata, ada yang dominan dan/atau kurang aktif. 2points |
Penyampaian kelompok sudah
baik. Menggunakan bahasa yang komunikatif, pemilihan kata-kata telah tepat
dan tampak ada kerja sama dalam menyajikan materi presentasi. Penyajian
secara keseluruhan mudah untuk diikuti. 3points |
Penyampaian kelompok sangat
baik. Penggunaan bahasa sangat komunikatif, pemilihan kata dan proyeksi vokal
setiap anggota tampak harmonis dan kompak. Setiap anggota kelompok tampak
berkontribusi dan bertanggung jawab, terlihat dari presentasi materi yang
menjadi bagiannya. Penyajian secara keseluruhan sangat menarik untuk diikuti
dan penyampaiannya pun mudah dicerna. 4points |
Masukan
dan/atau Tanggapan 15% |
Kelompok tampak sedikit sekali
atau tidak sama sekali memberikan masukan konstruktif pada kelompok penyaji.
Kelompok tampak tidak tertarik sama sekali pada kelompok penyaji. 1points |
Kelompok beberapa kali
memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Sebagian dari anggota kelompok
tampak memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. 2points |
Kelompok aktif memberikan
tanggapan konstruktif kepada kelompok penyaji. Sebagian besar anggota
kelompok memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. 3points |
Kelompok sangat aktif dan
apresiatif dalam memberikan tanggapan dan/masukan konstruktif kepada kelompok
penyaji. Seluruh anggota kelompok tampak menyimak dan memberikan perhatian
penuh pada saat kelompok penyaji memberikan presentasi. 4points |
Pengaturan
Waktu (Bobot: 10%) |
Keterampilan pengaturan waktu
masih sangat kurang. Waktu yang diberikan tampak tidak dipergunakan dengan
efektif. 1points |
Keterampilan pengaturan waktu
masih belum efektif. Waktu 3-5 belum terpenuhi; batasan waktu melebihi dari
waktu yang disepakati. 2points |
Baik dalam pengaturan waktu.
Waktu penyajian 3-5 menit dipergunakan dengan baik. 3points |
Sangat baik dalam pengaturan
waktu. Penyampaian materi padat dengan waktu yang sangat efektif. Waktu yang
diberikan antara 3-5 menit dipergunakan dengan sangat baik. 4points |
Dalam melaksanakan presentasi kami dibagi
menjadi beberapa kelompok dan menangani kasus yang sudah ditentukan oleh
fasilitator atau membuat kasus sendiri pada saat itu saya berkelompok dengan Bu
Jumini dari SMK Negeri Ngargoyoso dan Ibu Sisca Natilawati dari SMK Negeri 1
Karanganyar sepakat mengangkat tema dilema etika dari kasus Bu Jumini yang akan
mengikuti Tes PPG dan Lokakarya Calon Guru Penggerak yang harinya bersamaan. Hal
ini kami berusaha memecahkan kasus dengan menerapkan langkah pengujian yang
sudah ada pada modul 3.1 melalui diskusi secara virtual dan komunikasi melalui WhatsApp
kami berempat memecahkan permasalahan yang dihadapi Bu Jumini kemudian
menuangkannya pada PPT di Google Drive. Kemudian dari masing-masing kelompok
memberikan tanggapan kepada kelompok lainnya secara bergantian. Adapun hasil
dari presentasi kelompok kami kurang lebih seperti berikut :
Untuk secara lengkapnya bisa dilihat pada https://saterlat.blogspot.com/2022/04/31a5-ruang-kolaborasi-pengambilan.html.
Kegiatan selanjutnya 3.1.a.6. Refleksi
Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Dalam Refleksi
Terbimbing CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil
makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognitif terhadap proses pengambilan
keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk
memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya. Dan disediakan
pertanyaan pemantik dalam Refleksi terbimbing ini. Selain itu disediakan juga
pertanyaan sebagai panduan sesi refleksi kali ini. Secara lengkap bisa dilihat
dalam blog https://saterlat.blogspot.com/2022/04/31a6-refleksi-terbimbing-pengambilan.html.
Kegiatan berikutnya 3.1.a.7. Demontrasi
Kontekstual - Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Adapun
tujuan dari Demonstrasi Kontekstual agar kita dapat mengambil keputusan
berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang keempat paradigma
dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengujian keputusan
pada konteks di sekolah asal masing-masing. Saya dan rekan rekan CGP lainnya
diminta membuat sebuah jurnal monolog (diskusi dengan diri sendiri). Jurnal ini
dapat berupa blog-tulisan naratif maupun sebuah video atau audio yang merekam
Anda menyampaikan sendiri konten berdurasi 3-5 menit. Seperti yang tertera
dalam blog https://saterlat.blogspot.com/2022/05/31a7-demontrasi-kontekstual-pengambilan.html.
Selanjutnya kita memasuki 3.1.a.8. Elaborasi
Pemahaman - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran secara virtual
melalui tautan Google Meet yang sudah tersedia di LMS dengan nara sumber Dera
Ratna Kristanti Iswari.
Kegiatan selanjutnya adalah Lokakarya yang
diselenggarakan di Alana Hotel pada saat ini kelompok kami dengan instruktur
Ibu Tri Setyo Rini bergabung dengan 2 kelompok lain dan kita saling berkolaborasi.
Diikuti dengan kegiatan 3.1.a.9. Koneksi Antar
materi bertujuan agar CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi
yang didapat, dengan beraneka cara dan media dan dilengkapi dengan panduan
pertanyaan untuk membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran. Seperti yang
tertera pada halaman https://saterlat.blogspot.com/2022/05/31a9-blog-rangkuman-koneksi-antar-materi.html.
Diakhiri dengan penulisan Jurnal Refleksi
mingguan yang ke-19 pada blog https://saterlat.blogspot.com/2022/05/31a103-jurnal-refleksi-minggu-19.html.
Examination
Dari kegiatan yang sudah berjalan dalam minggu
tersebut saya dapat menyelesaikan semua sesuai dengan tujuan dari masing-masing
forum pada LMS. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala terutama dalam
pelaksanaan perencanaan aksi nyata yang masih harus dipertimbangkan dan di
pikirkan lebih lanjut. Penerapan 9 langkah pengujian terlihat belum diterapkan
disekolah saya dengan baik, kebanyakan keputusan masih diambil secara pendapat
terbanyak atau melalui voting belum menerapkan langkah yang harus dilakukan.
Maka diperlukan sosialisasi dan penjelasan lebih lanjut guna menyamakan persepsi
pengambilan keputusan yang berpihak pada peserta didik.
Articulation of
Learning
Perbaikan pengambilan keputusan yang berpihak
pada murid ke depan akan lebih sering saya gunakan dalam pengambilan keputusan
terlebih amanat yang diberikan Kepala Sekolah kepada saya sebagai Ketua
Kompetensi Keahlian Multimedia, setiap keputusan yang saya akan ambil akan saya
terapkan 9 langkah pengujian terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal
dan benar-benar berpusat pada peserta didik.
No comments:
Post a Comment