Demonstrasi Kontekstual - Pendidikan yang Memerdekakan Diklat CPP Hari Ke-6

 

Pemahaman tentang konsep Pendidikan yang Memerdekakan. 

Saya Andi Saputro dari SMKN 1 Karanganyar, penerapan pendidikan yang memerdekakan mengandung maksud bahwa kita sebagai guru tidak lagi berfokus untuk mengarahkan peserta didik ke suatu tujuan yang menurut diri kita itu sesuai dan harus diikuti. Tetapi sebagai seorang pendidik kita mulai menjadi sebagai seorang among jika KHD mengatakan, yaitu menuntun peserta didik untuk mengembangkan kodrat yang dimiliki mencapai kehidupan yang baik di masyarakat, bahkan KHD mengatakan mencapai kehidupan yang setinggi-tingginya. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai penuntun atau fasilitator tumbuh kembang anak. Sehingga tidak lagi mengatakan pelajaran ini penting, pelajaran saya penting, pelajaran yang lain hanya selingan atau memfokuskan peserta didik dalam satu hal pembelajaran. Prinsip pendidikan yang memerdekakan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki dengan pendampingan dan tuntutan oleh guru sebagai pendidiknya. Sehingga dianalogikan guru disini berperan sebagai biro wisata, yang menanyakan kemana tujuan wisatanya kemudian mengarahkan mengenai tujuan wisata yang diinginkan? caranya kesana? apa yang harus dibawa? sebaiknya harus bagaimana? Sehingga guru benar-benar menghamba kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi yang ada di anak. Melalui inilah guru sebagai penuntun menumbuhkan potensi anak sekaligus memasukkan unsur-unsur karakter profil pelajar pancasila dalam pembelajaran. Jika dalam keluarga maka orang tua sebaiknya jangan menekankan anaknya untuk menggeluti sesuai dengan kemampuan orang tua atau sesuai dengan keinginan orang tua, melainkan prinsip memerdekakan juga harus dianut oleh orang tua. Orang tua harus berani memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memberikan kebebasan dalam mengembangkan kodrat yang dimiliki dan orang tua sebagai penuntun dirumah dalam mengembangkan potensi anak.