Aksi Nyata Calon Guru Penggerak

 PGP-4-Kabupaten Karanganyar-Andi Saputro-3.3-Aksi Nyata

  

A.  Peristiwa (Fact)

1.      Latar Belakang

Sekolah adalah 'institusi moral' yang dirancang untuk membentuk karakter murid dengan mencontohkan perilaku dari para tenaga pendidiknya. Sesuai dengan materi pendidikan calon guru penggerak (CGP) dalam modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran maka sebagai peserta CGP penulis mensosialisasikan materi tersebut kepada rekan sejawat. Sosialisasi pengambilan keputusan ini juga sebagai aksi nyata yang penulis lakukan dalam mengimplementasikan yang sudah dipelajari. Selain itu sekaligus memanfaatkan situasi yang mana saat itu penulis sudah membentuk komite praktisi disekolah, melalui komunitas praktisi inilah sosialisasi dilakukan. Dalam menjalankan aksi nyata tersebut penulis menghadapi situasi pandemi dan waktu bertemu dengan rekan sangat terbatas. Dengan koordinasi melalui media sosial WhatsApp akhirnya berhasil mengumpulkan rekan komunitas praktisi. Alasan kenapa penulis melakukan sosialisasi pada komunitas praktisi karena memanfaatkan komunitas yang sudah dibentuk juga untuk mensosialisasi praktik baik dalam bentuk aksi nyata kepada rekan rekan dalam komunitas praktisi.

Dalam pelaksanaan aksi nyata modul 3.2. yaitu Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya, penulis melatar belakangi kegiatan ini dari pemanfaatan akses internet yang ada disekolah yang belum maksimal dimanfaatkan. Pemanfaatan akses internet ini dalam pelaksanaan ujian sekolah seara digital sehingga tidak menggunakan kertas lagi dalam pelaksanaan ujiannya. Dengan situasi seperti tersebut dan masih dalam keadaan pandemi maka pelaksanaan dilaksanakan secara bergantian dalam masuk ke sekolah. Situasi pandemi ini menjadikan sulit dalam mengukur kejujuran murid dalam mengerjakan seara online dirumah maka pengerjaan soal seara online disekolah dengan adanya pengawasan dalam mengerjakan soal. Alasan inilah yang mendorong penulis untuk melaksanakan aksi nyata dalam melaksanakan ujian online disekolah. Penulis juga beralaskan komputer dilab sekolah yang belum dimaksimalkan bisa digunakan untuk melaksanakan kegiatan ujian seara online.

Aksi nyata pada modul 3.3 mengenai program berdampak pada murid penulis berkoordinasi dengan rekan rekan CGP lain dan pengajar mata pelajaran P5BK disekolah untuk menyelenggarakan pameran bazar kreasi hasil kerja anak. Hal ini dilatar belakangi dari hasil hasil mata pelajaran P5BK dari murid yang banyak maka sayang jika tidak diadakan pameran. Selanjutnya kegiatan jeda setelah ujian dan juga merupakan awal tatap muka perobaan pembelajaran luring sekaligus dilaksanaakn pameran dan bazar kreasi murid. Situasi awal ini adalah momen yang ditunggu murid setelah lama belajar seara daring dan tidak bertemu dengan teman-temannya. Selain itu situasi saat jeda yang biasa diisi dengan lomba lomba akan lebih meriah jika diisi dengan pameran hasil karya siswa dan kreasi bazar murid. Alasan tersebut dapat diterima oleh para pemangku kepentingan dan melalui koordinasi dengan rekan rekan CGP ke guru mata pelajaran P5BK untuk bekerja sama menyelenggarakan bazar dan kreasi.


Koordinasi rekan-rekan CGP pelaksanaan bazar dengan mengajar guru mata pelajaran P5BK

 

2.      Proses Jalan

Dalam penerapan aksi nyata modul 3.1 sosialiasasi proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah melalui komunitas praktisi yang sudah penulis bentuk. Langkah pertama yang penulis ambil adalah berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah dikarenakan bapak kepala sekolah sedang ada tugas beberapa hari keluar kota. Dalam hal ini wakil kepala sekolah setuju diterapkan pada komunitas praktisi karena hal itu termasuk hal positif yang harus dilakukan dan kedepannya diharapkan dapat disosialisasikan ke semua warga sekolah.


Koordinasi dengan wakil kepala sekolah dalam rangka proses sosialisasi ke komunitas praktisi terkait proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

 

Aksi nyata modul 3.2 mengenai pemimpin dalam mengelola sumber daya ini penulis ingin memaksimalkan pelaksanaan ujian seara online. Langkah yang penulis lakukan pertama berkoordinasi dengan ketua kompetensi keahlian tentang pelaksanaan ujian seara online menggantikan pelaksanaan ujian seara manual.


Koordinasi dengan ketua kompetensi keahlian dalam penyamaan persepsi perubahan pelaksanaan ujian sekolah dari manual ke online

 

Selanjutnya koordinasi diteruskan ke wakil kepala sekolah untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan tes ujian sekolah online. Karena terbatasnya waktu perubahan pelaksanaan ujian ini kami sampaikan pada saat rapat koordinasi staff dengan bapak kepala sekolah. Hasilnya bapak Kepala sekolah sangat mendukung kegiatan ini dan menginginkan menggunakan android untuk semua pelaksanaan tes ujian sekolah.


Usulan program kegiatan ujian sekolah online dalam koordinasi staff manajemen sekolah

 

Kepala Sekolah memimpin koordinasi staff manajemen sekolah sekaligus mendukung pelaksanaan ujian sekolah online seperti yang beliau impikan disekolah sebelumnya

 

Setelah disetujui kepala sekolah kemudian Kurikulum membentuk tim pelaksanaan ujian secara digital disebut dengan ujian semi daring. Setelah persiapan dirasa cukup kemudian mengundang seluruh kepanitiaan untuk berkooordinasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Setelah melalui koordinasi pra kepanitiaan akhirnya disepakati pelaksanaan ujian online dilaksanakan tidak di lab komputer tetapi menggunakan perangkat masing -masing siswa di ruang kelas yang sudah ditentukan dengan pengawasan dari guru. Hal ini untuk memantau kejujuran dan integritas siswa dalam mengerjakan. Selanjutnya pengerjaan menggunakan android peserta didik sehingga kegiatan ini disebut dengan “Ujian Sekolah berbasis Andorid secara semi daring”.

 

Koordinasi panitia pelaksanaan ujian online berbasis android

 

Aksi nyata pada modul 3.3 mengenai program berdampak pada murid penulis berkoordinasi dengan rekan rekan CGP lain dan pengajar mata pelajaran P5BK disekolah untuk menyelenggarakan pameran bazar kreasi hasil kerja anak. Rencana konsep pelaksanaan bazar diawali dengan berkooordinasi dengan rekan rekan CGP karena kegiatan ini akan melibatkan banyak orang. Setelah itu berkooordinasi dengan kepala sekolah mengenai pelaksanaan bazar kreasi. Setelah mendapatkan dukungan dan persetujuan kepala sekolah mkaa kami segera berkoordinasi dengan guru Mata Pelajaran P5BK untuk membiarakan lebih lanjut.

 

Koordinasi Bazar kreasi murid ke Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah

 

Pada saat menyampaikan konsep bazar penulis menyampaikan secara santai mengenai konsep bazar di saat jeda semester selain itu juga kami akan menghadapt seara bersama sama dari semua CGP yang ada disekolah untuk program yang akan dijalankan.

Selanjutnya rekan-rekan CGP berkooordinasi dengan guru mata pelajaran P5BK untuk pelaksanaan program tersebut. Guru mata pelajaran P5BK segera berkooordinasi dengan murid dan membentuk kepanitian untuk pelaksanaan kegiatan bazar dan kreasi anak ini, karena bersamaan dengan kegiatan jeda semester maka dibutuhkan konsentrasi dan pemantapan konsep apa yang ingin di tampilkan, terutama dari masing-masing kelas.

 

Koordinasi guru mata pelajaran P5BK dengan kepanitian siswa dalam persiapan pelaksanaan bazar

 

3.      Dampak yang didapatkan

Dampak dari aksi nyata 3.1 proses sosialisasi ke komunitas praktisi terkait proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah, terlaksana dengan baik dan ini menjadi pembuka jalan bagi rekan rekan lainnya, terbukti respon dari komunitas praktisi yang luar biasa mendukung dan merupakan pengalaman baru. Menurut rekan sejawat dalam kegiatan itu penulis juga menyisipkan konsep coahing pada rekan komunitas. Sehingga selain materi aksi nyata juga mendapatkan konsep coahing sekaligus penulis melakukan praktik realita permasalahan salah satu guru anggota komunitas.

 

Pelaksanaan Aksi Nyata sosialisasi ke komunitas praktisi terkait proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

 

Pelaksanaan Aksi Nyata sosialisasi ke komunitas praktisi terkait proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah sekalius praktik Coaching permasalahan yang dialami rekan sejawat

 

Dampak yang diperoleh dari aksi nyata 3.2 mengenai pemimpin dalam pengeloaan sumber daya yang pertama penulis ingin melakukan aksi nyata pelaksanaan ujian sekolah online di lab komputer seara bergantian akhirnya disetujui dilaksanakan seara serentak disemua kompetensi keahlian yang ada disekolah dan dilaksanakan di kelas yang sudah ditentukan dengan adany apengawasan dari guru untuk menjaga kejujuran siswa dan integritas siswa dalam mengerjakan soal, sehingga mampu mengukur kompetensi anak yang sesungguhnya.

 

Pelaksanaan ujian online berbasis android disekolah

 

Pendampingan murid yang androidnya belum support di lab komputer

 

Dampak atau hasil dari aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid terselenggaranya kegiatan bazar dan kreasi dengan perubahan nama menjadi Pameran dan bazar P5BK yang dilaksanakan pada saat jeda semester.


Bazar tanaman hias dan aneka gorengan

  

Bazar makanan dan aneka minuman ramuan sendiri dari murid

  

Bazar minuman es soda racikan murid

 

B.  Perasaan (Feeling)

Perasaan penulis setelah menyelesaikan ketiga aksi nyata pada saat akan melaksanakan merasa memiliki tantangan untuk mengimplementasikan filosofi kihadjar dewantara tentang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik kepada rekan rekan sejawat. Kemudian bagaimana tanggapan rekan-rekan sejawat mengenai materi yang akan kita sampaikan yang kesemuanya berpihak kepada murid yang harapannya juga dilaksanakan oleh rekan sejawat. Ketika sedang terlaksana terkadang ada rasa ragu untuk melanjutkan kegiatan disini penulis menguatkan tekat ditengah pekerjaan lain yang juga harus diselesaikan. Penulis berusaha menyemangati diri sendiri dengan mencoba dan mencari referensi dari modul serta internet perihal aksi nyata yang sedang penulis laksanakan.

Perasaan puas dan lega penulis rasakan ketika berhasil menyelesaikan aksi nyata 3.1 dan respon dari rekan sejawat dalam komunitas praktisi yang luar biasa bahagia dan berharap untuk mensosialisasikan ke rekan sejawat yang lebih luas. Disini penulis memiliki semangat baru untuk melaksanakan aksi nyata berikutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas lagi yaitu di kalangan sekolah. Titik punak perasaan puas dan bangga penulis pada saat akhir pelaksanaan aksi nyata yang ketiga di modul 3.3 dimana harus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan bazar dan kreasi yang akhirnya terlaksana dengan sebutan bazar dan pameran P5BK. Dengan begitu pembelajaran yang berpusat pada murid benar-benar diwujudkan sesuai dengan keinginan murid untuk belajar sesuai dengan kodratnya salah satunya dengan bazar atas apa yang murid sukai.

Praktik baik yang dituangkan dalam aksi nayta ini memiliki perasaaan yang mendalam bagi penulis terutama respon positif dari rekan sejawat dan murid sangat penulis rasakan. Dukungan yang luar biasa dari kegiatan yang dilakukan sangat terasa.

 

C.  Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran khusus yang penulis dapatkan dalam kegiatan aksi nyata ini adalah jangan takut untuk melangkah dan mencoba. Karena semua tidak seperti kekawatiran penulis tetapi sebaliknya respon luar biasa dari rekan sejawat terhadap hal-hal baru dan positif merupakan hal penyemangat khusus. Dalam aksi nyata 3.1 penulis sempat mengalami kegagalan karena ingin melaksanakan sosialisasi ke warga sekolah tetapi mengingat waktu yang tidak memungkinkan serta kondisi yang masih pandemi menjadi penghalan yang akhirnya menjadi kegagalan bagi penulis. Dari kegagalan itu penulis mencoba bangkit untuk melakukkan sosialisasi dengan metode lain yaitu sedikit demi sedikit melalui komunitas praktisi yang sudah penulis bentuk. Keberhasilan melewati tantangan menjadikan pembelajaran baru bagi penulis dalam melangkah selanjtunya. Dari kesemuanya itu menunjukkan pentingnya kerjasama antar berbagai bidang di sekolah untuk mewujudkan pembeljaran yang berpusat pada peserta didik. Pentingnya berbagai pengetahuan dengan rekan sejawat serta menentukan aset apa saja yang belum dimanfaatkan atau belum maksimal dimanfaatkan untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Membawa murid memenuhi kodrat yang sesuai serta menjadi pemimpin dalam proses belajarnya bukanlah hal yang mudah, guru harus banyak belajar dan mencoba menemukan passion murid dalam melaksanakan kepemimpinannya. Dengan pembelajaran menyenangkan menemukan jatidiri akan meningkatkan semangat murid dalam menuntut ilmu. Memfasilitasi keinginan murid serta berkoordinasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan harus selalu dilakukan sebagai pendidik.

 

D.  Penerapan ke depan (Future)

Dimasa mendatang penulis ingin melaksanakan perbaikan perbaikan dimulai dari perencanaan yang lebih matang terutama masalah waktu yang tersedia disekolah, dengan rutinitas atau kesibukan rekan sejawat yang harus diperhitungkan. Selain itu koordinasi dengan pemangku kepentingan sekolah untuk sebuah program harus tetap dijalin dengan baik untuk mendukung program yang ingin dicapai. Kemudian dalam menentukan program lebih mengedepankan keberpihakan kita kepada murid. Memberikan kepercayaan murid untuk melaksanakan kegiatan sekaligus menjadi pemimpin dalam kegiatan tersebut merupakan hal yang patut dioba guna menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid. Setelah sebuah program berjalan sebaiknya GGP atau rekan guru lainnya tetap konsisten menjalankan program sebaik-baiknya demi tercapainya pembelajaran berpihak pada murid ini. Seorang pendidik pun juga harus menggali lebih jauh dalam mengembangkan aspek pengetahuan yang dimiliki agar berkembang sesuai dengan kodrat yang dimiliki.

Kedepan penulis juga ingin memperbanyak referensi dalam menjalankan program yang berpusat pada murid. Menggali lebih dalam aset yang ada disekolah untuk dimaksimalkan, mendampingi murid dalam setiap kegiatan yang ingin dilakukan dan mengajak rekan sejawat untuk selalu berpusat pada murid dalam melaksanakan pembelajaran. Semoga renana perbaikan yang ingin penulis lakukan dapat berjalan dengan baik sehingga menambah pengalaman khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua warga sekolah. 


Video Refleksi Aksi Nyata Modul 3



No comments:

Post a Comment

Pages